Pembangkitlistrik tenaga uap atau PLTU adalah industri yang dimanfaatkan untuk pembangkitan dan penyaluran tenaga listrik dalam skala massal dengan uap sebagai penggerak utamanya. Uap ini didapatkan panas pembakaran berbagai sumber bahan bakar, salah satu yang paling umum adalah batu bara. Oleh sebab itu, PLTU juga sering disebut pembangkit listrik tenaga termal.
Foto Ilustrasi PLTGU PLTGU Muara Karang. CNBC Indonesia/Nia Jakarta, CNBC Indonesia - PT Jawa Satu Power, pengembang dan operator Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap PLTGU Jawa-1 berkapasitas Mega Watt MW di Karawang, Jawa Barat, menargetkan operasional pembangkit bisa dimulai pada akhir bagaimana perkembangannya saat ini?Pelaksana Tugas Direktur Utama Jawa Satu Power Indra Trigha menuturkan saat ini perusahaan baru saja mendatangkan gas turbin GE yang pertama untuk proyek ini. Rencananya, dibutuhkan dua gas turbin dalam proyek pembangkit listrik ini. Pasalnya, ini merupakan PLTGU dengan turbin ganda yang membuatnya menjadi pembangkit combine cycle single shaft block terbesar di Asia Tenggara. "Kami sangat senang dan bangga atas kedatangan gas turbin yang pertama untuk Proyek Jawa-1, serta dengan kemajuan konstruksi yang dicapai saat ini, meskipun banyak tantangan di tengah Covid-19. Hal ini tidak terlepas dari sinergi antara Jawa Satu Power dengan EPC yang dipimpin oleh GE," kata Indra dalam keterangan resmi pada Jumat 18/09/2020.Proyek PLTGU Jawa-1 merupakan bagian dari proyek 35 giga watt GW yang dicanangkan pemerintah. Pembangkit berkapasitas MW ini diperkirakan bisa melistriki hingga 11 juta rumah di Leader GE Gas Power George Djohan mengatakan meski ada tantangan dari pandemi Covid-19, namun GE terus berupaya memastikan kemajuan proyek Jawa Satu. Sejak dimulainya konstruksi pada 2018, menurutnya GE telah mencapai 16 juta jam kerja tanpa lost time injury."Hal tersebut merupakan bentuk upaya kami untuk memberikan progress yang signifikan dalam menghasilkan listrik yang lebih efisien, handal dan terjangkau bagi Indonesia," kata situs Pertamina Power, proyek Jawa-1 merupakan proyek yang mengintegrasikan fasilitas gas dengan proyek pembangkit listrik yang terdiri dari PLTGU MW, unit regasifikasi dan penyimpanan gas terapung Floating Storage and Regasification Unit/ FSRU, pipa gas antara PLTGU dengan FSRU, dan jalur transmisi yang menyambungkan PLTGU dengan titik yang dipasok PLN akan diterima dan diregasifikasi di unit FSRU dan selanjutnya dialirkan dalam bentuk gas ke unit PLTGU Jawa-1 melalui pipa gas offshore dan onshore. Selanjutnya listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa-1 akan disalurkan ke PLN selama 25 tahun dengan skema BOOT Build, Own, Operate, and Transfer.Listrik yang dihasilkan akan masuk ke sistem kelistrikan Jawa-Bali melalui jaringan transmisi 500 kV dari lokasi pembangkit ke gardu induk 500 kV PLN. Pasokan LNG untuk proyek Jawa-1 menjadi tanggung jawab PLN. LNG akan dipasok dari kilang LNG Tangguh berdasarkan LNG Sale Purchase Agreement SPA antara PLN dan menjalankan proyek terintegrasi IPP Jawa-1 diperlukan dua unit usaha yaitu PT Jawa Satu Power JSP dan PT Jawa Satu Regas JSR. JSP bertanggung jawab untuk melakukan desain, konstruksi, dan mengoperasikan PLTGU Jawa-1, jaringan transmisi, substation serta switchyard facilities. Sedangkan JSR bertanggung jawab atas desain dan konstruksi serta pengoperasian fasilitas FSRU yang akan menerima LNG dari kilang kepemilikan saham JSP dimiliki oleh konsorsium PT Pertamina Power Indonesia PPI 40%, Marubeni 40%, dan Sojitz 20%. Sedangkan saham JSR sebagian besar dimiliki oleh konsorsium PPI 26%, Marubeni 20%, Sojitz 10% dan sisanya dimiliki oleh PT Humpuss Intermoda Transportasi 25% dan Mitsui Lines MOL 19%. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Pertamina Targetkan PLTGU Terbesar di ASEAN Beroperasi 2021 wia
PeningkatanEfisiensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batubara Kalori Rendah. Dalam usaha pemenuhan kebutuhan energi listrik nasional, sektor ketenagalistrikan masih bertumpu pada pembangkit tenaga listrik berbahan bakar batubara. Data realisasi bauran energi primer tahun 2016, yang menjadi basis penyusunan RUPTL 2017-2026, menyebutkan
Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui daya dan efisiesi turbin uap di PT. Mega Surya Eratama. Penelitian ini menggunakan siklus rankine sebagai acuan alur yang mengubah panas menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan sebuah aplikasi yang menyediakan data yang akurat dari daftar lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap yaitu steamtab. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator normal dan pada saat beban generator turun yaitu pada saat produksi tidak berjalan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27% dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4%. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 110 ANALISA EFISIENSI TURBIN UAP PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP KAPASITAS 7,5 MW Fakrizal Novansyah*1, Luthfi Hakim*2, Dicki Nizar Zulfika*3 *123Universitas Islam Majapahit, Mojokerto E-mail Fakizalnovansyah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengetahui daya dan efisiesi turbin uap di PT. Mega Surya Eratama. Penelitian ini menggunakan siklus rankine sebagai acuan alur yang mengubah panas menjadi energi listrik. Pada penelitian ini digunakan sebuah aplikasi yang menyediakan data yang akurat dari daftar lengkap sifat termodinamika dan fisik untuk air dan uap yaitu steamtab. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator normal dan pada saat beban generator turun yaitu pada saat produksi tidak berjalan. Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27% dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4%. Kata kunci daya turbin, efisiensi turbin, siklus rankine ABSTRACT This study aims to determine the power and efficiency of the steam turbine at PT. Mega Surya Eratama. This study uses the rankine cycle as a reference for the flow that converts heat into electrical energy. This research uses an application that provides accurate data from a complete list of thermodynamic and physical properties for water and steam, namely steamtab. This research was focused on when the generator load was normal and when the generator load drops, namely when production was not running. From this research, it can be seen that the amount of power at a normal generator load is 12, kJ/s. However, when the generator load was cut off or when production activities stop, the turbine power drops to 6, kJ/s. The working efficiency of the turbine also decreases, when the generator load was normal, the turbine efficiency was and when the generator load decreases the efficiency drops to Keywords turbine power, turbine efficiency, rankine cycle PENDAHULUAN Energi listrik kini menjadi kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia. Energi listrik sangat diperlukan baik dalam sektor rumah tangga maupun sektor industri. Dalam bidang industri energi listrik adalah salah faktor penting penunjang kegiatan produksi. Semakin tinggi jumlah produk yang dihasilkan maka semakin tingi pula energi listrik yang dibutuhkan Mulyani and Hartono, 2018. Dengan demikian, beberapa perusahaan memutuskan untuk mendirikan pembangkit listrik untuk menunjang kebutuhan listriknya guna mengoptimalkan hasil produksinya. PT. Mega Surya Eratama merupakan salah satu perusahaan yang mendirikan pembangkit listrik untuk menunjang kebutuhan listriknya. Pembangkit listrik yang ada di PT. Mega Surya Eratama adalah Pembangkut Listrik Tenag Uap dengan kapasitas 2 x 7,5 Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 111 MW. Pembangkit listrik ini menggunakan batu bara sebagai bahan bakar utamanya. Ketersediaannya yang melimpah dan harganya terjangkau membuat batu bara menjadi pilihan yang sebagai bahan bakar PLTU Widhiyanto, 2019. Pembangkit listrik tenaga uap memiliki beberapa komponen utama salah satunya yaitu turbin uap. Turbin uap memiliki peranan penting sebagai penggerak generator yang mengalirkan listrik untuk menggerakkan peralatan produksi dan memanfaatkan hasil uap sisa putaran turbin uap atau uap extraksi untuk mengeringkan kertas produksi. Mengingat pentingnya peranan dari turbin bagi proses produksi listrik, maka perlu dilakukan analisa terhadap efisiensi turbin. Efisiensi dari turbin akan mempengaruhi kinerja sistem PLTU. Semakin besar efisiensi turbinnya maka keandalan sistem juga semakin baik Cahyadi and Hermawan, 2015 METODE Penelitian ini dilakukan di PT. Mega Surya Eratama Ngoro, Mojokerto. Waktu penelitian selama satu bulan yakni pada tanggal 10 April 2021- 10 Mei 2021. Penelitian ini difokuskan pada saat beban generator turun, ketika produksi kertas terputus dan saat generator normal operasioanal produksi. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 1 Data Log Sheet harian karyawan PT. Mega Surya Eratama, 2 Turbin, 3 Pressure Gauge yang berguna untuk mengukur tekanan fluida gas atau liquid dalam tabung tertutup, dan 4 Aplikasi steamtab yang digunakan untuk menghitung nilai entalphi dan entropi pada kondisi saturated dan superheated. Tabel 1. Spesifikasi turbin Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif, dengan langkah- langkah penelitian dapat dilihat pada gambar 1. Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 112 Gambar 1. Diagram alur penelitian Adapun beberapa tahap dalam penelitian ini yakni, 1 mempersiapkan alat dan bahan, 2 mencatat seluruh kegiatan yang terjadi pada proses di tempat penelitian, 3 mencatat data yang dibutuhkan seperti waktu, tekanan steam masuk, dan daya yang dihasilkan oleh turbin, serta penggunaan bahan bakar pada boiler, 4 memasukkan data pada rumus efisiensi turbin, 5 menganalisa dan menyimpulkan mengenai efisiensi turbin yang telah diteliti. HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah melakukan penelitian diperoleh data-data yang diperlukan dan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 113 Tabel 2. Data saat beban generator normal Laju aliran massa uap m Tabel 3. Data pada saat beban generator turun Laju aliran massa uap m Dari data di atas dapat diketahui bahwa pada saat beban generator normal besar tekanan masuk turbin P1 adalah sebesar 4,78 Mpa atau setara dengan 47,8 Bar. Temperatur turbin T menunjukkan angka 470,92 Β°C. Sedangkan pada saat beban generator turun tekanan masuk turbin menjadi meningkat menjadi 5,02 Mpa atau setara dengan 50,2 Bar. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan masuk P1 turbin naik sebesar 0,24 Mpa atau 2,4 Bar. Tekanan masuk turbin pada saat beban generator turun lebih besar dari pada pada saat beban generator normal. Hal ini berfungsi untuk menjaga pressure boiler sebagai bentuk persiapan apabila ada konfirmasi penambahan beban secara tiba- tiba maka operator boiler sudah siap dan tidak terjadi pressure drop. Pada saat beban generator normal temperatur turbin T adalah 470,91 Β°C dan pada saat beban generator turun yakni pada saat produksi tidak berjalan temperatur turbin turun menjadi 459,61 Β°C. Temperatur turbin akan turun pada saat beban terputus karena hubungan antara temperatur turbin dengan beban generator turbin berbanding lurus. Pada saat beban turun temperatur akan semakin turun karena temperatur sudah mampu memenuhi kebutuhan pemanasan turbin. Dan temperatur juga bersifat fluktuatif. Data tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan aplikasi steamtab dan diperoleh hasil sebagai berikut Tabel 4. Data hasil perhitungan steamtab Pada saat beban generator normal Pada saat beban generator turun Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 114 Setelah hasil dari steamtab diketahui, dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan, besarnya daya pada saat beban generator normal adalah kJ/s. Namun pada saat beban generator terputus atau pada saat kegiatan produksi berhenti daya turbin turun menjadi kJ/s. Efisiensi kerja turbin juga mengalami penurunan, pada saat beban generator normal efisiensi turbin adalah 61,27 % dan pada saat beban generator turun efisiensi juga turun menjadi 52,4 %. Dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Gambar 2. Grafik perbedaan daya aktual dan daya turbin pada saat beban normal dan beban terputus Ada berbagai hal yang mempengaruhi besarnya efisiensi diantara adalah laju uap yang masuk ke turbin, tekanan, dan temperatur. Selain itu, hal lain yang berpengaruh pada efisiensi adalah terjadinya loses steam pada sisi boiler dan turbin. SIMPULAN DAN SARAN Dari penelitian yang telah dilakukan di PT Mega Surya Eratama dapat disimpulkan bahwa besarnya daya turbin pada saat keadaan beban generator normal adalah sebesar kJ/s. dan besarnya daya turbin pada saat beban generator turun adalah kJ/s. Selanjutnya, efisiensi turbin pada saat beban generator normal adalah 61,27 % dan pada saat beban generator turun adalah 52,4 %. Hal-hal yang dapat disarankan terkait penelitian ini adalah perbaikan sensor- sensor alat instrumentasi perlu dilakukan agar data yang diperoleh dari penelitian ini lebih 1 kondisi 2Wact Wt Volume 4 Nomor 2 Desember 2022 115 akurat. untuk meningkatkan laju aliran massa diperlukan perbaikan jalur-jalur pipa yang digunakan untuk menyuplai uap ke turbin agar daya turbin meningkat, perbaikan dan pengecekan valve terutama pada sisi valve drainase, agar tidak terjadi loses steam yang menyebabkan peunurunan efisiensi turbin karena valve kurang menutup maksimal ketika turbin beroperasi dalam kondisi normal DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, D., & Hermawan. 2015. Analisa Perhitungan Efisiensi Turbine Generator QFSN-300-2-20B Unit 10 dan 20 PT. PJB UBJOM PLTU Rembang. IR. Hariyanto, M. 2010 Boiler dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis Negeri, Kurikulum 2007 Politeknik Bandung. Mulyani, D., & Hartono, D. 2018. Pengaruh Efisiensi Energi Listrik pada Sektor Industri dan Komersial terhadap Permintaan Listrik di Indonesia. Jurnal Ekonomi Kuantitatif Terapan, 111, 1–7. Sadono, S. and Effendy, N. 2013. Identifikasi Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin Uap. PLTP Wayang Windu Unit 1, 23, pp. 83–90. Saputro, S. T. 2015. Pengendalian Laju Aliran Massa Uap Masuk Intermediate Pressure Turbine IPT Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap Berbasis Distributed Control System DCS , I, pp. 149–160. Sunarwo and Supriyo 2015. Analisa Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test. PLTU Tanjung Jati B Unit 3, 113, pp. 61–68. Shlyakhin 1993 Turbin Uap. Jakarata Erlanga. Widhiyanto, F. 2019. Fakta PLTU dan Residu Batu Bara. Beritasatu. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Mulyani Djoni HartonoEffective and efficient electricity consumption is one of the main concerns of Indonesian government. Indonesian electricity consumption has been growing rapidly in the last decade. It is predicted that total electricity consumption will continue grow with faster growth rate. Therefore, immediate actions on the demand side arenecessary through electricity consumption efficiency. The study employs a dynamic panel approach on the panel data of 31 provinces in Indonesia during the period 20014-2013. The results suggest that aggregate electricity demand can be reduced through efficiency on electricity consumption in industrial and commercial sector. The study also reveals that real GRDP, population, and changes in the economic structure have a positive and significant impact on the electricity demand. On the other hand, the effect of real electricity price on electricity demand is not statistically dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis NegeriIrM HariyantoIR. Hariyanto, M. 2010 Boiler dan Turbin. Dalam, Penyusuan Bahan Ajar Kompetensi, Kurikulum Berbasis Negeri, Kurikulum 2007 Politeknik Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin UapS SadonoN EffendySadono, S. and Effendy, N. 2013. Identifikasi Sistem Governor Control Valve Dalam Menjaga Kestabilan Putaran Turbin Uap. PLTP Wayang Windu Unit 1, 23, pp. Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance TestSupriyo SunarwoSunarwo and Supriyo 2015. Analisa Heat Rate Pada Turbin Uap Berdasarkan Performance Test. PLTU Tanjung Jati B Unit 3, 113, pp. 1993 Turbin Uap. Jakarata PLTU dan Residu Batu BaraF WidhiyantoWidhiyanto, F. 2019. Fakta PLTU dan Residu Batu Bara. Beritasatu. tapiannauli. Pembangkit ini menggunakan turbin tenaga uap dengan batubara sebagai bahan bakar utamanya yang memiliki kapasitas 2 x 115 MW. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sektor Labuhan Angin memiliki ketel uap yang di gunakan pada sistem pembangki listrik. Ketel uap berfungsi untuk Sekarang kamu mungkin sedang membaca artikel ini menggunakan laptop atau smartphone kamu, yang tentunya butuh tenaga listrik untuk tetap hidup. Namun pernah gak sih terpikirkan bagaimana listrik itu dibangkitkan? Di Indonesia sendiri, pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU adalah jenis pembangkit lisrtik yang paling banyak digunakan dan penyumbang energi listrik terbesar ketimbang pembangkit listrik lain. Contohnya adalah pembangkit milik Paiton, di Probolinggo, PLTU Priok di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan PLTU di Bangka Belitung. Oh iya, istilahnya pembangkit ya, bukan pembuat atau pabrik listrik! Menurut Hukum 1 Termodinamika, energi tidak dapat dibuat, maupun dimusnahkan. Namun energi bisa mengalami perubahan bentuk, baik itu energi panas, energi listrik, energi kinetik, dan lain sebagainya. Nah, untuk urusan listrik yang sering kamu pakai ini, sebenarnya mengalami beberapa proses perubahan energi lho! Dari energi kimia yang tersimpan pada bahan bakar, menjadi energi panas, lalu energi gerak, dan akhirnya menjadi energi listrik. Semua perubahan itu membutuhkan uap atau steam sebagai media nya. Penasaran caranya? PLTU ini bekerja sesuai dengan Siklus Rankine atau Rankine cycle jadi agar lebih paham sedikit kita mengulas tentang Siklus Rankine dulu ya! Rankine Cycle Siklus Rankine adalah siklus termodinamika yang merupakan sistem tertutup untuk mengubah energi panas menjadi kerja atau energi gerak dengan bantuan fluida sebagai penghantar energinya, dalam PLTU, fluidanya adalah steam bahasa indonesianya uap, makanya namanya pembangkit listrik tenaga uap. Untuk lebih jelas simak gambar berikut Nomor Keterangan 1 – 2 Menaikkan tekanan fluida, fase cair. Kerja masuk sistem secara isentropik WΒ­in 2 – 3 Menaikkan suhu fluida, fase cair-gas. Panas masuk sistem Qin 3 – 4 Menurunkan tekanan & suhu fluida, fase gas. Kerja keluar sistem secara isentropik WΒ­out 4 – 1 Menembunkan fluida, fase gas-cair. Panas keluar sistem Qout Sesuai termodinamika pada siklus Rankine ideal, panas dan kerja pada sistem proporsional dengan perubahan entalpi dari fluida tersebut. Siklus Rankine bekerja untuk mengkonversi energi panas menjadi energi gerak, maka pada siklus ini efisiensimya adalah seberapa besar energi panas yang dapat dikonversi menjadi energi gerak dari siklus ini. Baca juga Bagaimana Proses Cara Kerja Kincir Angin Membangkitkan Listrik? Cara PLTU menghasilkan energi listrik Lalu bagaimana siklus Rankine ini bekerja pada PLTU? Pada dasarnya, PLTU bekerja persis mengikuti siklus Rankine. Alat-alat atau komponen utamanya pun sama, yaitu pompa, boiler, turbin, dan kondensor atau alat pengembun. Untuk lebih jelasnya yuk simak penjelasan berikut! 1. Menaikkan tekanan Pumping system Ini adalah fase menaikkan tekanan 1 – 2 di grafik Rankine cycle air, atau lebih tepatnya boiler feed water keluaran kondensor dan make-up water air tambahan dipompakan untuk menaikkan tekanannya. Pada siklus Rankine, penaikan tekanan dilakukan ketika fluida berfase cair karena fluida berfase cair tidak dapat terkompfesi incompressible fluid maka menaikkan tekanan pada fase ini lebih efisien penggunaan dayanya. Multi stage pumping Sistem pemompaan ini meningkatkan tekanan air yang tadinya pada keadaan atmospheric pressure atau bisa dari keadaan vakum, < 1 bar menjadi air bertekanan tinggi, lebih dari 150 bar. Untuk mencapai perbedaan tekanan sebesar itu biasanya digunakan pompa multi stage. 2. Menaikkan suhu & menguapkan Boiler Setelah dipompakan, air bertekanan tinggi kemudian diumpankan ke dalam boiler untuk menaikan suhu 2 – 3 di grafik Rankine cycle. Tipe boiler yang biasanya dipakai di PLTU adalah water tube boiler karena tipe ini cocok untuk fluida bertekanan tinggi. Berbeda dengan fire tube boiler, water tube boiler air dialirkan dalam pipa-pipa dan api berada diluar pipa tersebut. Api pada boiler ini berasal dari pembakaran bahan bakar, baik itu batu bara, gas alam, atau bahan bakar lain yang mempunyai nilai kalor bakar yang memadai. Di sinilah sumber energi dari alamProses Pembentukan Serta Kegunaan Batu Bara yang Harus Kamu Tahu! diambil yang kemudian diubah menjadi listrik. Pada boiler yang biasa dipakai pada PLTU, untuk meningkatkan efisiensi biasanya dipasang boiler dengan beberapa section pemanasan air atau steam. Yaitu 1. Economizer atau preheater Di bagian ini, BFW memperoleh panas dari flue gas atau gas buangan. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan panas yang masih dibawa flue gas. Flue gas dari pembakaran burner dalam boiler biasanya masih bersuhu 300 – 350 oC, panas yang cukup besar bukan? 2. Main section Di bagian ini, air yang suhunya sudah dinaikkan dari economizer kemudian diuapkan. Bagian ini merupakan bagian terdekat ke burner, karena seperti yang kita semua tau bahwa kalor penguapan latent heat lebih besar nilainya daripada kalor sensibel sensible heat 3. Superheater Semakin tinggi temperatur gas masuk turbin semakin baik efisiensinya, superheater ini dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur steam masuk turbin. Meski begitu, temperatur keluaran boiler yang akan diumpankan ke turbin mempunyai limitasi dari kekuatan bahan turbin itu sendiri. Biasanya turbin memiliki range suhu operasi dibawah 550 oC. Jadi, setinggi-tingginya suhu steam akan dibatasi kondisi tersebut. 4. Re-heater Re-heater Sedikit berbeda dengan section sebelumnya yang disusun seri berkelanjutan, yang ada pada re-heater adalah steam keluaran high pressure turbine. Steam keluaran high pressure turbine masih memiliki tekanan yang cukup tinggi, namun kehilangan panas yang lumayan banyak. Untuk menambah efisiensi, keluaran dari high pressure turbine kemudian dipanaskan lagi dalam re-heater sebelum memasuki medium pressure turbine. Baca juga Kenapa Pesawat Bisa Terbang Melawan Gravitasi Bumi? Ini Jawabannya! 3. Ekspansi steam, mengambil energi dari sistem Steam Turbine Bagian ini adalah bagian yang paling berpengaruh dari keseluruhan sistem di PLTU. Energi diambil dari kerja yang dilakukan sistem dengan mengekspansi atau menurunkan tekanan steam 3 – 4 di grafik Rankine cycle menggunakan alat yaitu turbin. Bicara mengenai turbin, prinsip kerjanya adalah berkebalikan dengan kompressor. Jika kompressor mengubah kerja menjadi tekanan, maka turbin adalah mengubah tekanan menjadi kerja. Peristiwa tersebut dikenal dengan ekspansi. Peristiwa perubahan tekanan pada gas, sesuai dengan persamaan gas ideal juga mengalami perubahan volume dan suhu, sesuai dengan persamaan berikut PV = nRT Dimana P adalah pressure tekanan, V itu volume, n itu jumlah substansi, R adalah konstanta gas dan T adlah temperature suhu. Turbin berbentuk bilah-bilah impeller yang disusun secara melingkar. Akibat penurunan tekanan, diameter impeller semakin besar mengikuti peningkatan volumetric flow. Pada PLTU perubahan tekanan sangat besar, dari 170 bar hingga 0,1 bar vakum. Untuk meningkatkan efisiensi kerja dan untuk mempermudah desain, maka perancangan turbin biasanya terdiri dari tiga section yaitu high pressure turbine, medium pressure turbine, dan low pressure turbine yang dipasang linear satu poros putar shaft. yang nantinya terhubung pada generator. Tabel dibawah memuat keterangan tiap section dengan lebih jelas Section Pressure range Temperature steam Keterangan high pressure turbine 170-17,5 bar 550 – 350 oC Dengan range pressure yang tinggi, volumetric flow pada section ini adalah yang terkecil, maka diameter impeller pada turbin ini adalah yang terkecil medium pressure turbine 17,5 – 3 bar 550 – 270 oC Sebelum memasuki section ini, steam terlebih dahulu dipanaskan lagi dalam re-heater medium pressure turbine 3 – 0,1 bar 270 – 50 oC Ini adalah bagian terbesar dari tubin, diameter terbesarnya bisa mencapai 7 meter. Untuk mencegah terjadinya pengembunan dalam turbin, Suhu keluaran tidak boleh mendekati suhu saturated steam pada tekanan keluar Note pressure range dan suhu bisa berbeda tiap PLTU, bergantung pada spesifikasi alat dan kondisi operasi tiap PLTU. 4. Mengembunkan Condenser Untuk memasuki siklus berikutnya, steam harus diembunkan atau dikondensasikan dalam kondensor untuk mengubah fasenya kembali menjadi cair 4 – 1 di grafik Rankine cycle. Kondensor menampung steam keluaran turbin, kemudian oleh air pendingin cooling water yang suhunya lebih rendah. Cooling water berfungsi untuk mengambil panas dari sistem dan mengubah steam menjadi cair. Air kemudian melepas panasnya pada cooling tower. 5. Electric generator Electric Generator Alat ini berfungsi untuk mengubah energi mekanik atau energi gerak dari poros turbin menjadi listrik. Setelah keseluruhan sistem di PLTU berjalan stabil steady state dan spesifikasi listrik yang dihasilkan sesuai, listrik kemudian bisa mulai disinkronkan ke jalur distribusi listrik milik PLN. Perlu diketahui bahwa listrik dari generator ini tegangan nya bisa mencapai Volt. Nah, kini kamu sudah tahu tentang bagaimana listrik yang kamu gunakan dibangkitkan. Prosesnya cukup panjang dan rumit. Jadi gunakan listrik dengan bijaksana, ya! Sedangkanuntuk panas bumi yang mempunyai tekanan tinggi dapat langsung memutar turbin generator, setelah uap panas bumi yang keluar dibersihkan terlebih dahulu. Emisi karbon dioksida PLTP saat ini juga hanya 122 kg CO2 per MWh listrik, kira-kira seperdelapan dari emisi pembangkit listrik tenaga batu bara. Foto PLTU Tanjung Jati B Dok. PLN Jakarta, CNBC Indonesia - PT PLN Persero berencana menghentikan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU berbahan bakar batu bara sebagai upaya menuju netral karbon carbon neutral pada Prasodjo, Wakil Direktur Utama PLN, mengatakan menuju netral karbon di 2060 ini, PLN akan mulai menggantikan PLTU dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas PLTMG dengan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan EBT sebesar 1,1 Giga Watt GW pada 2025 mendatang."Kami bangun time line, yakni 2025-2030 sudah haramkan PLTU baru, bahkan diharapkan di 2025 ada replacement penggantian PLTU dan PLTMG dengan pembangkit listrik EBT," paparnya saat Rapat Dengar Pendapat RDP dengan Komisi VII DPR RI, Kamis 27/05/2021. Setelah itu, pihaknya menargetkan akan mempensiunkan PLTU Subcritical tahap I dengan kapasitas mencapai 1 GW pada 2030."Di 2030 retirement pensiun subcritical tahap pertama 1 GW," dilanjutkan mempensiunkan PLTU Subcritical tahap II dengan kapasitas 9 GW pada 2035. Dan pada 2040 ditargetkan bisa mempensiunkan PLTU Supercritical sebesar 10 PLTU Ultra Supercritical tahap I ditargetkan bisa dipensiunkan pada 2045 sebesar 24 GW dan PLTU Ultra Supercritical terakhir sebesar 5 GW bisa dipensiunkan pada 2055."Retirement PLTU Ultra Supercritical secara bertahap bisa dilaksanakan dari 2045-2056, dan pada akhirnya bisa mencapai carbon neutral pada 2060," mengatakan, untuk menggantikan PLTU berbasis batu bara yang bisa menopang beban dasar base load, salah satu caranya yaitu membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya PLTS berbasis biaya pembangkitan listrik dari PLTS berbasis baterai lithium ion atau feronikel kini sudah cukup rendah, yakni 4 sen dolar per kilo Watt hour kWh, dan biaya dari baterai sekitar 13 sen dolar per kWh, sehingga biaya listrik dari PLTS berbasis baterai saat ini sekitar 17-18 sen dolar per menurutnya kini ada inovasi PLTS baru dengan biaya lebih murah, yakni dengan teknologi baterai berbasis redox dari vanadium atau cerium. Biaya pembangkitan listrik bisa 2,5-3 sen dolar per kWh, lalu ditambah biaya baterai berbasis aliran redox 3,5 sen dolar per kWh, sehingga total biaya hanya 6-7 sen dolar per kWh."Sehingga, 2025-2026 diharapkan ada pembangkit listrik berbasis EBT base load masuk. Tapi PLN perlu dukungan, nggak bisa dilakukan PLN sendiri," menjelaskan, produksi energi nasional per hari ini 300 Tera Watt hours TWh. Lalu, pada beberapa tahun mendatang diperkirakan ada tambahan 120 TWh dari proyek PLTU 35 proyeksi produksi energi pada 2060 mencapai TWh, sehingga ada kebutuhan tambahan produksi sekitar TWh. Kebutuhan tambahan produksi listrik itu akan diusahakan diisi dengan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Waduh, 34 Proyek Pembangkit Listrik RI Macet wia Lebihlanjut, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN juga tengah mempercepat upaya peralihan energi bersih yang signifikan menjelang perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. PLN menargetkan inisiatif awal untuk menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU dapat diimplementasikan sebelum 2030.

Abstract Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya yang dibangkitkan oleh turbin dan energi kalor yang dibutuhkan oleh boiler. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan pada data yang ada. Hasil penelitian boiler menunjukan SUPERHEATED STEAM PRESSURE pada hari pertama sebesar Mpa dan SUPERHEATED STEAM TEMP sebesar C serta daya maksimum yang dibangkitkan turbin sebesar MW. Hasil perhitungan menunjukan daya maksimum turbin yang dibangkitkan selama satu jam adalah 246,526 MW sedangkan pada hari pertama panas spesifik yang dibutuhkan boiler qboiler adalah sebesar KJ/kg. Kesimpulan besar daya maksimum yang dibangkitkan oleh turbin uap pada PLTU selama seminggu adalah 241,424 MW sedangkan kapasitas energi kalor Qboiler yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW.

pembangkitlistrik tenaga uap dan Piping and Instrumentation Diagram 200MW PT. PJB Gresik seperti gambar 1. Gambar 1. PID Pembangkit Listrik Tenaga Listrik 200MW PT PJB Gresik Tahap kedua dilakukan pemodelan kedalam Gatecycle berdasarkan data properties dan PID yang kita dapatkan.Gatecycle adalah sebuah software untuk
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk PTBA menargetkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 dapat beroperasi pada akhir tahun ini. Adapun pengerjaan proyek dengan kapasitas 2x660 Mega Watt MW ini telah mencapai 97%.Direktur Utama PTBA Arsal Ismail mengatakan PLTU Sumsel 8 ditargetkan mulai commissioning pada akhir 2022. Dengan begitu diharapkan pada 2023 dapat beroperasi secara komersial. "Pembangkit listrik ini bisa uji commissioning 2022 dan mulai beroperasi komersial 2023," ujar dia dalam konferensi pers secara virtual, Kamis 27/10/2022.Arsal menjelaskan dalam proyek ini, PTBA bekerjasama dengan China Huadian Hongkong Company Ltd. melalui perusahaan patungan PT Huadian Bukit Asam Power HBAP sebagai Independent Power Producer IPP. Konsumsi batu bara untuk Sumsel 8 sendiri nantinya dapat mencapai 5,4 juta ton per tahun. PLTU Sumsel 8 juga dikenal sebagai PLTU Tanjung Lalang. Arsal beberapa waktu lalu mengungkapkan alasan kenapa proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 tak kunjung beroperasi. Alasannya yakni karena PLN belum dapat menyerap pasokan listrik dari PLTU tersebut."Ini kita bekerjasama dengan investor asing. Mereka sudah selesaikan kewajibannya tapi PLN belum bisa menyerap listrik PLTU Sumsel 8 yang relatif hampir sudah selesai," jelas Ismail dalam Rapat Dengar Pendapat RDP bersama Komisi VI DPR, Rabu 25/5/2022.Sementara, Direktur Utama PT Indonesia asahan Aluminium Inalum, Hendi Prio Santoso menambahkan proyek ini sudah merampungkan tahapan mechanical completion. Meski demikian, jadwal commissioning masih belum dapat dilakukan. "Ini menunggu kesiapan PLN membangun jaringan tegangan tinggi supaya bisa melakukan off taking dari produksi listrik," ungkap Hendi. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya PTBA Genjot Produksi-ADHI Rajin "Nabung" Kontrak Baru pgr/pgr
U4BthK.
  • i3isti8jpb.pages.dev/394
  • i3isti8jpb.pages.dev/319
  • i3isti8jpb.pages.dev/569
  • i3isti8jpb.pages.dev/482
  • i3isti8jpb.pages.dev/282
  • i3isti8jpb.pages.dev/356
  • i3isti8jpb.pages.dev/77
  • i3isti8jpb.pages.dev/386
  • pt pembangkit listrik tenaga uap